Halaman

Berita Populer

Tampilkan postingan dengan label kriminal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kriminal. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2013

Kamu Hadir di TV sebagai "Lonte Eceran, Take you untuk permainan pria" Perlu Tinjauan Komisi Penyiaran Indonesia

Jakarta, BN

Sejumlah siaran televisi di Indonesia ternyata masih memerlukan inovasi yang lebih ketat dalam kaidah norma masyarakat Indonesia.

Budaya indonesia yang merupakan bagian adat timur terlihat menjadi bagian fenomena kebarat-baratan, bahkan trend ingin tampil di televisi yang seakan terkesan menjadi "lonte eceran" menjadi penting untuk di tinjau oleh pihak Komisi Penyiaran Indonesia.

Meskipun pendapat tentang "lonte eceran" masih dalam sebagian orang yang memiliki pandangan tersebut, namun pada hakikatnya perlu dipertimbang norma yang berlaku di Indonesia atas siaran televisi yang menayang siaran berbau tidak sedap, namun menggiurkan nafsu.

"Siaran televisi yang sedikitnya mulai berubah, seakan memberikan kesan perubahan terhadap budaya dan adat Indonesia. Sok kebaratan, bahkan rela jadi mainan laki-laki dalam suatu acara sangat tidak normatif seumpama ajang pemilihan pelacur. Apalagi kesombongan ingin terpilih jadi rebutan baik laki-laki lokal, ataupun bule, geregetannya bukan main, seperti ada yang gatal" Jelas Kani warga Jambi.

Menurutnya, siaran televisi perlu aturan yang jelas, karena televisi adalah layanan yang bisa mendidik masyarakat secara luas, bahkan tidak layak untuk ditampilkan jika mendekati kesan negatif" jelasnya.

Minggu, 28 April 2013

Generasi Penghisap Lem Di Kerinci Mulai Dari Siswa SD, Ramai Hingga Di Desa

Kerinci, BN

Parahnya kondisi Kerinci dan Sungai Penuh sangat merugikan generasi zaman mendatang, pasalnya terdapat generasi penghisap lem dibeberapa wilayah setempat.

Biasanya pelaku penghisap lem adalah anak-anak yang baru mengenyam pendidikan SD, SMP, SMA dan juga terdapat mereka yang berpendidikan S1.

Tetapi yang lebih mengkuatirkan adalah mereka yang baru berpendidikan SD sudah melakukan hal negatif.

Mereka beroperasi dibeberapa kawasan yang agak sepi dengan membawa lem bermerek "Lem Benteng", dan menghisap lem tersebut.

Kondisi ini terjadi dipusat kota Sungai Penuh, dan disejumlah desa yang ada di Kabupaten Kerinci baik siang dan malam hari.

Menurut Pak Buyung kepada media ini baru ini menyatakan, bahwa anak-anak penghisap lem sudah sangat banyak, tanpa ada pengawasan dari pihak terkait dan orang.

"Kita hampir setiap hari menemukan anak-anak yang menghisap lem benteng baik di kota sungai penuh maupun di desa-desa dalam kabupaten Kerinci" jelasnya.