Kerinci BN
Depag Kerinci malah menjadi ajang biadab para pejabat dilingkungan tersebut, karena dugaan yang sangat kental dengan KKN menjadi sarang berharga di Depag. Tenaga honorer dilingkungan Depag kerinci diperkirakan sekitar 150 orang tenaga honorer.
Para pegawai honorer dan guru honorer diminta untuk membayar Rp 5 juta sebagai administrasi penukaran SK bagi tenaga honorer dilingkungan Depag Kerinci.
Kondisi ini semakin parah, disamping adanya pemotongan berbagai administrasi lainnya Rp 1.5 Juta setiap tenaga honorer.
Dikabarkan lagi bakal terjadi pungutan Rp 8 juta sebagai tambahan nantinya. Namun saat ini yang berlaku dan terjadi adalah Rp 5 juta sebagai akal-akalan meraup uang dari tenaga honorer.
Para tenaga honorer diwajibkan menyetor ke Depah Kerinci Rp 5 juta, padahal sebelumnya telah dilakukan pengutan Rp 1.5 juta. Belum lagi nantinya akan dipungut kembali Rp 8 juta sebagai tambahan.
"Kami sangat keberatan atas pungli yang terjadi, bahkan dengan dimintanya pihak depag terhadap kami sebagai tenaga honor Rp 5 juta saat ini sangat menyakitkan bagi guru honorer. Sebelumnya telah dilakukan pungutan Rp 1.5 juta per orang. Bahkan nantinya akan ditambahkan lagi Rp 8 juta" jelas Mardi (Red) kepada koran ini beberapa waktu lalu.
= = = Siapa oknum yang terlibat dalam kasus ini, akan dibahas pada berita selanjutnya = = =
Berita Populer
-
OPINI Problem Adat sangat identik dengan nuansa politik, hal ini sudah mengotori kesucian Adat dan tujuan Adat pada dasar nya. Ter...
-
Kedudukan Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan dan Pejabat Pelaksa...
-
Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh Bonafidenews.com Desa Koto Keras Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh masuk 6...
-
Adiba Putri Alm. Ustad Uje Jakarta, BN Kisah duka dan pedih yang menimpa keluarga Uje tersiar di penjuru dunia, suatu peristiwa pent...
-
DI SINYALIR RUGIKAN NEGARA 10 M bonafidenews.com Sungai penuh- Setelah heboh di media-media cetak kota sungai penuh dan media onlin...
Tampilkan postingan dengan label Honorer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Honorer. Tampilkan semua postingan
Jumat, 31 Mei 2013
Kamis, 02 Mei 2013
Guru Honorer Kerinci Terpaksa Siapkan Dana Sekitar 60 Juta, Agar Tetap Diloloskan
Kerinci, BN
Tenaga honorer yang berprofesi sebagai guru di Kabupaten Kerinci, Jambi, harus menempuh jalan yang sulit, agar dapat menjadi prioritas sebagai tenaga pengajar.
Pasalnya, para guru tenaga honorer tahap kedua harus menyiapkan dana sekitar 60 juta agar mereka tetap bisa menjalankan tugas sebagai seorang guru.
"Ada yang menyampaikan tentang kelulusan para guru tenaga honorer tahap dua harus menyiapkan dana 60 juta, hal ini agar namanya tidak dihapus. Justru saya yang telah honor bertahun-tahun dan mengabdi pada negara malah harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, memang negara edan" ungkap Fandi (Red)salah seorang guru honorer yang ada di Kabupaten Kerinci.
Diperkirakan pada bulan Juni mendatang penentuan kelulusan para guru tenaga honorer akan diseleksi, namun jika permainan uang menjadi raja, maka seleksi percuma dilakukan. Untuk itu, diharapkan ada perhatian serius dari penegak hukum, bukan malah ambil jatah atas situasi ini.
Tenaga honorer yang berprofesi sebagai guru di Kabupaten Kerinci, Jambi, harus menempuh jalan yang sulit, agar dapat menjadi prioritas sebagai tenaga pengajar.
Pasalnya, para guru tenaga honorer tahap kedua harus menyiapkan dana sekitar 60 juta agar mereka tetap bisa menjalankan tugas sebagai seorang guru.
"Ada yang menyampaikan tentang kelulusan para guru tenaga honorer tahap dua harus menyiapkan dana 60 juta, hal ini agar namanya tidak dihapus. Justru saya yang telah honor bertahun-tahun dan mengabdi pada negara malah harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, memang negara edan" ungkap Fandi (Red)salah seorang guru honorer yang ada di Kabupaten Kerinci.
Diperkirakan pada bulan Juni mendatang penentuan kelulusan para guru tenaga honorer akan diseleksi, namun jika permainan uang menjadi raja, maka seleksi percuma dilakukan. Untuk itu, diharapkan ada perhatian serius dari penegak hukum, bukan malah ambil jatah atas situasi ini.
Langganan:
Postingan (Atom)