Kualitas raskin yang didistribusikan saat ini sangat tidak bermutu,
karena beras berdebu, penuh dengan abuk, warna beras sudah usang, mudah
hancur dan pecah, serta dipenuhi dengan ulat.
Harga raskin yang beredar ditengah masyarakat Kerinci mencapai Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung dengan isi 15 kg/ karung.
Padahal harga yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah jauh lebih rendah dengan harga yang tengah berlaku saat ini.
Kerinci BN
Melonjaknya harga raskin sangat menyulitkan masyarakat, padahal raskin yang disiapkan oleh pemerintah adalah untuk membantu kaum miskin.
Namun dilapangan terjadi hal yang berbeda, masyarakat harus mengurungkan niat untuk membeli raskin akibat tingginya harga raskin.
Harga raskin yang beredar ditengah masyarakat Kerinci mencapai Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung dengan isi 15 kg/ karung.
Padahal harga yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah jauh lebih rendah dengan harga yang tengah berlaku saat ini.
Menurut pantauan dilapangan, rendahnya minat masyarakat terhadap raskin didominasi oleh harga yang tinggi dan rendahnya kualitas beras.
Kualitas raskin yang didistribusikan saat ini sangat tidak bermutu, karena beras berdebu, penuh dengan abuk, warna beras sudah usang, mudah hancur dan pecah, serta dipenuhi dengan ulat.
Menurut yoni warga kerinci, kualitas raskin yang beredar ditengah masyarakat kerinci tidak layak dimakan, dan tidak layak didistribusikan.
"Kita sangat curiga, karena beras yang didistribusikan adalah beras yang sudah bertahun-tahun menjadi stok bulog, sehingga masyarakat tidak mau mengkonsumsi beras tersebut, dan raskin menjadi ajang permainan yang dibeli kembali oleh penampung atau tengkulak, serta dikembalikan ke bulog, selanjutnya didistribusikan kembali. Hanya beras tersebut yang diulang diberikan kepada masyarakat" jelas Yoni.
Disamping itu, mengenai harga memang terjadi kenaikan harga, ada kades yang menjual Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung, padahal harga yang sebenarnya jauh lebih rendah, dan ini terjadi dugaan permainan bulog dan pemerintah setempat dalam masalah harga.