Halaman

Berita Populer

Tampilkan postingan dengan label Korupsi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Korupsi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Juni 2013

Pemadaman Listrik Diperkirakan Minimal 60 Jam Tiap Bulan, Diduga Pejabat PLN Pusat Terlibat

Kerinci, BN

Pemadaman listrik yang masih berlangsung di Kabupaten Kerinci sampai saat ini merupakan masalah yang sulit dituntaskan, bahkan kebijakan pemerintah pusat dalam menjalankan program kelistrikan terbukti macet dengan masih berlangsungnya pemadaman listrik disejumlah daerah di Indonesia.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Kerinci, pemadaman terus berlangsung tanpa ada keterangan yang jelas, baik pada siang hari ataupun malam hari.

Berbagai cara pemadaman yang diterapkan oleh pihak PLN Sungai Penuh - Kerinci yang diduga untuk mengelabui masyarakat, baik melalui pemadaman sebentar, pemadaman tidak beraturan, dan pemadaman yang mencapai 5 jam.

Bahkan dalam tempo 24 jam, pihak PLN dapat melakukan pemadaman hingga 5 kali, dengan berbagai teori pengelabuan, sehingga terkesan tidak disengaja dilakukan pemadaman. 

"Pemadaman dilakukan pernah terjadi lebih dari 5 kali selama 24 jam, ada pemadaman sekitar setengah jam, ada pemadaman 2 jam, hingga pemadaman yang mencapai 6 jam tiap pemadaman. Juga pernah dari pagi tidak pemadaman, namun menjelang sore mulai dilakukan pemadaman sekitar 1 jam, dan listrik dihidupkan kembali beberapa jam dan beberapa saat dimatikan kembali sekitar 1 jam, lantas dihidupkan sebentar dan dipadamkan mencapai 6 jam. Hal ini terus dilakukan minimal dalam satu bulan terjadi 60 jam pemadaman." Jelas Amin warga Kerinci.

Menurutnya, pihak PLN telah berpengalaman dalam mempermainkan psikologis masyarakat baik dalam urusan pemadaman dan mengatasi terjadinya keributan atas pemadaman. Hampir rata-rata tiap hari terjadi pemadaman, minimal pemadaman secara bergiliran pada beberapa kawasan kecamatan di Kabupaten Kerinci.

Paling anehnya lagi, akhir-akhir ini terjadi kenaikan tarif listrik pada daya 450VA dan 900VA, padahal pemakaian pelanggan tidak berubah dan normal seperti biasa, malah kenaikan hampir mencapai 80 persen. Kondisi ini sangat tidak relefan, dan sangat membebankan masyarakat.

"Mungkin saja permainan PLN berkaitan dengan kerjasama pihak PLN pusat dan daerah baik dalam pembagian jatah atas hasil korupsi dalam pemadaman lsitrik, ataupun kenaikan tarif listrik 450VA dan 900VA. Sebab pelanggan sangat banyak yang protes atas hal ini, namun diacuhkan oleh pihak PLN, mustahil pemakaian yang minim dan normal terjadi kenaikan, serta lonjakan tarif" jelasnya kembali.

Selasa, 04 Juni 2013

Membongkar Permainan Raskin Di Bulog Kerinci

Kualitas raskin yang didistribusikan saat ini sangat tidak bermutu, karena beras berdebu, penuh dengan abuk, warna beras sudah usang, mudah hancur dan pecah, serta dipenuhi dengan ulat.
Harga raskin  yang beredar ditengah masyarakat Kerinci mencapai Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung dengan isi 15 kg/ karung.

Padahal harga yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah jauh lebih rendah dengan harga yang tengah berlaku saat ini.

Kerinci BN

Melonjaknya harga raskin sangat menyulitkan masyarakat, padahal raskin yang disiapkan oleh pemerintah adalah untuk membantu kaum miskin.

Namun dilapangan terjadi hal yang berbeda, masyarakat harus mengurungkan niat untuk membeli raskin akibat tingginya harga raskin.

Harga raskin  yang beredar ditengah masyarakat Kerinci mencapai Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung dengan isi 15 kg/ karung.

Padahal harga yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah jauh lebih rendah dengan harga yang tengah berlaku saat ini.

Menurut pantauan dilapangan, rendahnya minat masyarakat terhadap raskin didominasi oleh harga yang tinggi dan rendahnya kualitas beras.

Kualitas raskin yang didistribusikan saat ini sangat tidak bermutu, karena beras berdebu, penuh dengan abuk, warna beras sudah usang, mudah hancur dan pecah, serta dipenuhi dengan ulat.

Menurut yoni warga kerinci, kualitas raskin yang beredar ditengah masyarakat kerinci tidak layak dimakan, dan tidak layak didistribusikan. 

"Kita sangat curiga, karena beras yang didistribusikan adalah beras yang sudah bertahun-tahun menjadi stok bulog, sehingga masyarakat tidak mau mengkonsumsi beras tersebut, dan raskin menjadi ajang permainan yang dibeli kembali oleh penampung atau tengkulak, serta dikembalikan ke bulog, selanjutnya didistribusikan kembali. Hanya beras tersebut yang diulang diberikan kepada masyarakat" jelas Yoni.

Disamping itu, mengenai harga memang terjadi kenaikan harga, ada kades yang menjual Rp 40.000 hingga Rp 60.000/ karung, padahal harga yang sebenarnya jauh lebih rendah, dan ini terjadi dugaan permainan bulog dan pemerintah setempat dalam masalah harga.

Minggu, 12 Mei 2013

Listrik Terus Padam, Warga Kerinci Tersenyum

Kerinci, BN

Kondisi Kabupaten Kerinci yang terus bergejolak dengan pemadaman listrik merupakan fenomena yang sangat baik untuk mengkaji permasalahan yang terjadi pada tubuh PLN Sungai Penuh - Kerinci.

Pemadaman yang terjadi pada siang dan malam hari merupakan bentuk kekuatiran perkembangan bisnis dan aktifitas masyarakat setempat, terkesan tidak ada jaminan yang jelas atas kondisi PLN yang berlaku padahal pelanggan memenuhi kewajiban secara baik dalam melakukan pembayaran rekening listrik.

Dugaan terjadinya manipulasi dalam biaya operasional terutama penghematan minyak menjadi inti dari pemadaman, bahkan dugaan lain bisa saja muncul atas pemadaman yang terus melanda masyarakat Kerinci.

Menurut Yono warga Kerinci  dengan nada tersenyum kepada media ini menyatakan, pemadaman terus terjadi, bahkan pada malam hari menjadi titik pemadaman yang seru dilakukan PLN. Pemadaman yang berulangkali sangat mempengaruhi aktifitas masyarakat. Bahkan kerusakan elektronik menjadi dilema bagi warga atas pemadaman, siapa yang akan bertanggung jawab.

Paling menjadi inti pemadaman adalah hari libur, mulai malam jum'at, sabtu dan minggu adalah bagian penting dalam pemadaman listrik, karena hari-hari tersebut dijadikan rutinitas pemadaman yang maksimal. Bahkan teori pemadaman kadang-kadang diacak, sehingga tidak terkesan pemadaman direncanakan.

"Kami sudah tahu permainan lama yang dilakukan PLN untuk pemadaman, masyarakat sudah cerdas dan tidak bisa dibohongi lagi, tetapi dugaan keterlibatan sejumlah pihak dalam memuluskan pemadaman juga menjadi argumen penting untuk dikaji" jelas Yono.

Jumat, 10 Mei 2013

Pemadaman Listrik Di Kerinci Masih Berlangsung

Kerinci, BN

Nandang warga Kerinci baru ini kepada media BN menyatakan bahwa pemadaman listrik di Kerinci sangat mengganggu aktifitas masyarakat.

Bahkan, stabilitas ekonomi masyarakat secara luas terganggu dengan pemadaman yang dilakukan oleh PLN, begitupun disektor keamanan pada malam hari yang selalu dilakukan pemadaman.

"Saat ini pemadaman dilakukan tanpa peduli efek bagi masyarakat, artinya hak pelanggan disepelekan oleh pihak PLN. Pelanggan membayar biaya pemakaian listrik, namun PLN tidak bertanggung jawab atas kewajiban. Apalagi pemadaman siang dan malam hari berulangkali dilakukan." jelas Nandang.

Menurutnya, indikasi tindakan yang mengarah pada KKN menjadi kesan utama atas pemadaman, bahkan melibat berbagai pihak terkait. Buktinya, pemadaman bisa berlangsung mulus dari hari kehari sudah sekian tahun.

Senin, 06 Mei 2013

Lumpur Lapindo Bakal Muncul Di Kerinci?

Kerinci, BN
"Sebuah pradigma kebutuhan terhadap lembaga independen, lembaga peduli lingkungan yang mampu memperjuangkan keaslian alam Kerinci, serta mengoreksi analisis kajian data, maupun pejabat yang terlibat dalam sektor pertambangan dibeberapa titik di Kabupaten Kerinci"

Lumpur Lapindo bukan hanya berpotensi di daerah Jawa, namun Kabupaten Kerinci dapat menjadi korban bencana yang sama. 

Sebenarnya kondisi ini sangat merugikan seluruh komponen tatanan masyarakat, namun pencegahan dari pemerintah terdapat perspektif yang berbeda, serta menghasilkan efek yang negatif.

Sebagai bagian dari opini, jika pengerokan hasil bumi terus dilakukan, maka bakal muncul ketidakstabilan kawasan Kerinci, apalagi berbagai informasi yang berkembang berkaitan dengan pengambilan kekayaan di perut bumi semakin panas dibicarakan.

Mungkinkah dugaan kawasan kecamatan Batang Merangin, Gunung Raya, dan Kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Kerinci menjadi objek kapitalisme pemanfaatan kekuasaan demi kepentingan pribadi oknum pejabat negara melalui publikasi publik mengutamakan kepentingan rakyat. 

Mungkin masyarakat terlalu bodoh untuk mengenal pekerjaan mendetail yang dilakukan oleh perusahaan besar melalui pengeboran bumi masyarakat Sakti Alam Kerinci yang dibelakangnya terdapat pejabat penting negara, bahkan termasuk PLTA yang diduga tidak jelas hasilnya. 

Terkesan pejabat elit negara dan penerapan kekuasaan uang menjadi persoalan penting atas kelancaran berbagai pekerjaan di Kabupaten Kerinci.

Pihak yang peduli lingkungan secara nasional dan internasional tentu diperlukan perannya untuk menganalisa berbagai persoalan yang bakal muncul dilingkungan masyarakat Kerinci saat ini dan mendatang, bukan pihak peduli lingkungan yang ugal-ugalan.

Wacana besar ketika zaman belanda terdapat legenda bahwa kabupaten Kerinci tidak bisa dilakukan penggarapan tambang, penggalian hasil perut bumi, atau pengeboran, karena Kerinci akan kehilangan alami dinginnya, Kerinci akan terasa panas, bumi Kerinci akan memuntahkan sesuatu yang berbahaya dari berbagai titik sehingga mengancam kehidupan di Kerinci.

Bahkan yang paling berbahaya, kondisi panas di Kerinci mulai terasa, artinya terdapat suatu perubahan yang sangat fatal berangsur mencekam kondisi di Kerinci.

Minggu, 28 April 2013

Ulah Dana, KPU Kerinci Ancam Tunda Pilkada Kerinci

Kerinci, BN

Pihak KPU Kerinci bakal menunda pelaksanaan Pilkada, akibat tidak adanya kejelasan realisasi pendanaan kepada KPU.

Bahkan Sulai anggota KPU Kerinci menyatakan bila tidak ada kejelasan maka bakal ditunda.

Kondisi ini menggambarkan adanya permasalahan dalam masalah keuangan daerah, atau beberapa kemungkinan lain secara politis. 

Penundaan tersebut telah terjadi pada 22/4 lalu dan kembali dijanjikan pada beberapa hari berikutnya.


Semenjak 2010, Terjadi Dugaan Korupsi Dana Sertifikasi Guru Se-Kabupaten Kerinci

Kerinci, BN

Dugaan korupsi pada kalangan pejabat Kerinci semakin meluas, bahkan informasi terakhir munculnya dugaan kasus penggelapan dana sertifikasi para guru se-kabupaten Kerinci.

Dugaan ini melibatkan pejabat terkait dan sejumlah oknum yang diperkirakan sengaja mempermainkan dana sertifikasi yang seharusnya untuk para guru.

"Semenjak tahun 2010, bukan 12 bulan dalam setahun, namun 11 bulan dalam setahun, yakni kami secara rata-rata menerima dana sertifikasi mendapat potongan yang hebat dari pihak Dikjar Kerinci" ungkap salah seorang guru yang enggan disebut namanya, dengan nada kesal.

Jika kondisi ini terjadi dan terus berlarut, dapat ditotalkan jumlah penerimaan uang haram oleh oknum pejabat Kerinci yang menangani hal ini sangat banyak.


Jumat, 26 April 2013

Dugaan Korupsi Gaya Baru, PLN Sungai Penuh

Sungai Penuh, BN

Dugaan korupsi yang dilakukan oleh pihak PLN Sungai Penuh merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pantau dan pengawasan pihak hukum. 

Tetapi kondisi itu terkesan tidak memiliki eksistensi pengawasan yang maksimal, sebab berbagai usaha yang dilakukan untuk merugikan keuangan negara terus berlanjut. 

Semenjak tahun 1999, pemadaman listrik di Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci hingga detik ini masih berlanjut. 

Fenomena ini memberikan instrumen penting jumlah dan harga yang harus ditebus masyarakat terhadap pemadaman, padahal masyarakat atau pelanggan telah berkontribusi maksimal dalam pembayaran rekening listrik. 

Hal ini merupakan kondisional yang sangat meremehkan kekuasaan hukum yang lebih tinggi, sepertinya oknum pihak dari PLN tidak peduli dengan komitmen presiden yang menginginkan penyelenggaraan antisipasi korupsi. 

Bahkan pidato seratus hari presiden beberapa waktu lalu memberikan gambaran yang jelas tentang pasokan listrik diberbagai wilayah di Indonesia terhindar dari pemadaman. 

Jika hal ini terus berlanjut, memungkin kerjasama yang baik telah terjadi untuk saling merugikan negara sesama pejabat di negeri ini. 

Pemadaman oleh pihak PLN Sungai Penuh yang mendistribusikan pasokan listrik untuk wilayah Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci kian menjadi ajang positif dalam dugaan korupsi. 

Sesuai pantauan dilapangan pemadaman listrik terjadi berulang kali pada siang hari dan malam hari, bahkan pemadaman semakin parah pada malam hari yakni mencapai lebih dari tiga jam. 

Pola pemadaman berulang kali yang dilakukan oleh pihak PLN sangat membuat kekesalan bagi masyarakat setempat, apalagi kondisi terkahit kenaikan tarif listrik semakin membuat masyarakat kewalahan dan merasa berat untuk membayar rekening listrik, ditambah pemadaman yang tiada hentinya.

Kamis, 25 April 2013

Bedah Rumah Dana Tumpang Tindih

Program Bedah Rumah di kabupaten kerinci, di sinyalir dana tumpang tindih. Dana bedah rumah program Kemenpora APBN, program bedah rumah SAMISAKE Gubernur jambi APBD propinsi Dan Program bedah rumah Kamenag sumber dana BAZDA. Jumlah nilai di terima masyarakat bervariasi, mulai dari bantuan Kemenpera Rp. 6jt per-penerima, program Guberbur Jambi APBD propinsi SAMISAKE Rp. 10.050.000.-, Dana Kamenag tidak jelas jumlahnya yang di realisasikan kepada masyarakat.
Hal tersebut cukup untuk melemahkan pengawasan dari pihak lembaga - lembaga masyarakat dan Aparat penegak hukum. Banyaknya sumber dana bedah rumah bagi masyarakat identik sekali dengan Tindak pidana korupsi bagi pelaksana. di sebabkan ketiga sumber dana tersebut sekaligus di berdayakan dan di kucurkan. semakin tidak jelas pengunaan realisasi bagi masyarakat dan pemantauan, pengawasan bagi masyarakat. (dn)