Halaman

Berita Populer

Minggu, 27 Januari 2013

BRONJONG TANGAP DARURAT BPBD 2012

  DI PROSES HUKUMKAH

Bonafide news.com.
 Sungai penuh-‘ Wali kota sungai penuh, Prof. DR. H. By. Guru besar. Asafri Jaya Bakri. MA jangan diam saja.  bilamana tidak bertindak tegas berarti terindikasi ikut serta menikmati



Di karenakan kaki sambung tangan Prof. DR. H. By. Guru besar. Asafri Jaya Bakri. MA. Hamper tidak pernah muncul seperti halnya H. Madi PPK BPBD, Edi rianto PJOK Dinas PU kota sungai penuh, dan tim PHO tidak pernah bisa di temui dan ketahui keberadaannya, sangat sulit di jumpai untuk di kompirmasikan sepanjang pelaksanaan fisik proyek tangap darurat BPBD kota sungai penuh.
Sedangkan Edianto Kepala BPBD kota sungai penuh tiap kali di pertanyakan baik masalah pelaksanaan proyek bencana alam BPBN senilai puluhan miliar rupiah, maupun masalah penanganan pelaksanaan fisik proyek tangap darurat 2012 lalu. Ia selalu over bola kepada H. madi PPK proyek bencana alam, Edi rianto selaku PJOK yang telah raib di telan bumi semenjak proyek mulai di laksanakan. Dan proyek tangap darurat selaku PPK adalah Kasman dinas Pu kota sungai penuh. Kasman adalah menurut isu rumor berkembang adalah walikota dan PLH kadis PU bayangan.
“Walikota sungai penuh Prof. DR. H. By. Guru besar. Asafri Jaya Bakri. MA selalu gontok gontokan dengan DPRD kota sungai penuh, ia juga terkesan tidak perduli dengan mutu, kwualitas dan kwuntitas, fisik pembangunan kota sungai penuh.
Bukti nya, ia walikota malah melantik PLH kadis PU Marsal. SH, menjadi kepala dinas (definitif) apa sebenarnya kelebihan Mursal. SH menjadi tanda tanya bagi masyarakat kota sungai penuh, maupun pegawai PU itu sendiri, serta menurut kalangan marsal sebelum nya, adalah PLH dengan status rangkap jabatan, bila marsal peltu kemaren berarti dia tidak di benarkan menjabat dua rangkap jabatan sebagai asisten I, jadi status marsal kemaren adalah pelaksana tugas harian (PLH) jadi ia marsal. SH. Tidak bisa di lantik secara definitive walikota harus tangap dan jeli “ ujar sumber.
Saat ini walikota sungai penuh, harus tegas dalam mengambil sikap, kebijakan dan keputusan dalam menjalankan roda pembangunan, di karenakan pejuang kota sungai definitive bukan hanya pemerintahan daerah, akan tetapi juga melibatkan tokoh masyarakat, LSM dan Pers.
Hampir dua tahun masyarakat kota sungai penuh menikmati kepemimpinan Prof. DR. H. By. Guru besar. Asafri Jaya Bakri. MA selaku wali kota, seharus nya Prof. DR. H. By. Guru besar. Asafri Jaya Bakri. MA malu dengan gelar yang berjibun, namun belum bisa menata  pembangunan kota sungai penuh terutama tata ruang di kendalikan dengan perwako, dan pelaksanaan fisik proyek terindikasi lemah mutu, kwalitas dan kwantitas nya.
Masyarakat di segitar lokasi pembangunan proyek tangap darurat terang terang mencemooh hasil pekerjaan BPBD kota sungai penuh. Seperti yang di ungkap kan warman 60 tahun (25/01) di lokasi proyek ia menyampaikan “ walikota pernah berjanji pembangunan bronjong di desa tanjung adalah sepanjang, 50 meter bukan nya 20m seperti yang di laksanakan saat ini.
Kami sangat sesalkan terhadap walikota dan pihak teknis, serta oknum pelaksana proyek, bukti nya siapa yang mau menerima pekerjaan seperti ini, kami menolak proyek ini, sampaikan dengan walikota, jangan asal janji dan asal bekerja “ sampai warman  (US)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar