Halaman

Berita Populer

Minggu, 27 Januari 2013

LSM GERAM HAWATIRKAN PENGUNA JASA PDAM TIRTA SAKTI



Bonafide news.com. 

Kota s.penuh/kabupaten kerinci.   air adalah kebutuhan pokok makhluk hidup. Bila manusia, hewan, dan tumbuhan kekurangan air, maka akan mati. Pokoknya, pengaruh air sangat luas bagi kehidupan, khususnya air untuk makan dan minum. Orang akan dehidrasi atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya. Persoalannya, saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di masih memprihatinkan.

Untuk lebih jelas mari kita sama-sama telaah dan anilisa pendapat beberapa pengamat dan pakar : Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Pendapat itu diungkapkan dua ahli air bersih dan limbah cair Arie Herlambang dan Nusa Idaman Said dari Pusat Pengajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BPPT kepada. Nusa Idaman Said menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan “Kepmenkes No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.”

”Syarat air minum sesuai Permenkes itu harus bebas dari bahan-bahan anorganik dan organik. Dengan kata lain kualitas air minum harus bebas bakteri, zat kimia, racun, limbah berbahaya dan lain sebagainya,” kata Arie.
Parameter kualitas air minum yang berhubungan langsung dengan kesehatan sesuai Permenkes tersebut adalah berhubungan dengan mikrobiologi, seperti bakteri E.Coli dan total koliform. Yang berhubungan dengan kimia organik berupa arsenik, flourida, kromium, kadmium, nitrit, sianida dan selenium.

Sedangkan parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan, antara lain berupa bau, warna, jumlah zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, rasa, dan suhu. Untuk parameter kimiawi berupa aluminium, besi, khlorida, mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, sisa khlor dan amonia.Pencemaran air di kawasan kota-kota besar di , lanjut Arie, sangat besar.

Berdasarkan data statistik BPS (Badan Pusat Statistik) DKI Jakarta 1998 sekitar 50% rumah tangga menggunakan air ledeng (PDAM), air tanah dengan menggunakan pompa sebesar 42,67%, sumur gali 3,16% dan lainnya 0,63%. ”Permasalahan mulai muncul pada produk kualitas air minum.

Kualitas air sungai dan air tanah kurang memenuhi syarat. Banyak orang buang sampah, kotoran maupun limbah ke sungai. Bahkan, ada cara lain membuang limbah berbahaya dengan menanam di kedalaman beberapa meter,” kata Arie. Lebih lanjut, ia menjelaskan sumber air bersih di Jakarta berasal dari Sungai Citarum (80%), Cisadane (15%) dan sisanya Ciliwung.

Sungai-sungai tersebut melintasi berbagai pedesaan, permukiman, industri, dan transportasi yang cukup padat. Namun, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih rendah, sehingga sungai salah satu sumber daya alam rentan tercemar. Di daerah pedesaan pun masyarakat mengalami krisis air layak untuk minum.

Penggunaan pestisida berlebihan mencemari air di persawahan yang kemudian mengalir ke sungai dan dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit masyarakat desa pun mencuci dengan deterjen di pinggir kali. Demikian juga masyarakat pesisir kesulitan mencari air tawar. Akibatnya, mereka menggunakan air laut dengan kadar garam tinggi. ”Sementara itu, teknologi pengolahan air minum yang digunakan PDAM masih tertinggal. 

Dalam mengolah air baku menjadi air layak minum teknologi yang digunakan PDAM hanya menghilangkan bakteri E. Coli dan besi. Sedangkan kandungan karsinogen tidak pernah dilakukan,” ujar Arie. Apa yang dikatakan Arie dibenarkan oleh Nusa yang menyelesaikan program master di bidang Enviromental and Sanitary Enggineering di Universitas Kyoto Jepang. Ia melihat pengelolaan air baku air minum di PDAM masih menyisakan zat karsinogen.

”Karena banyaknya zat organik dan non organik di dalam air baku, maka PDAM akan memberikan khlor ke dalam air sebagai disinfektan. Jumlah yang diberikan cukup banyak karena disesuaikan dengan jumlah zat organik yang terkandung di air.” Dosis khlor cukup besar itu, lanjut Nusa, bisa bereaksi dengan senyawa lain menjadi khloroform, khlorofenol, dan sebagainya.
Fungsi air khususnya air yang kita minum begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia.Tanpa makanan manusia bisa bertahan 4 minggu tetapi tanpa air hanya 5 hari. Kekurangan air berakibat pada timbulnya banyak penyakit. Misalnya saja tekanan darah tinggi, penyakit Jantung,Varises,Wasir.dll.

Didalam air bersih telah melalui proses filtrasi yang rumit sehingga menghasilkan air murni yang menyehatkan, Tetapi gas – gas buang kendaraan maupun industri, pestisida, zat kimia berbahaya saat ini begitu banyak mengotori sumber – sumber air. Sehingga nyaris sulit ditemukan air murni yang laik minum lagi. Kita selalu berfikir bahwa Mata air dipegunungan pasti lebih bersih, dahulu kala itu benar, tetapi zaman sekarang sudah hampir sulit ditemukan air alam yang benar-benar bersih.

Bom percobaan nuklir, zat-zat kimia mengotori udara. Saat turun hujan dan meresap kebumi, sebagian kecil akan terurai tetapi residu yang tersisa akan mengotori sumber- sumber air bahkan dipegunagan sekalipun.

Kemurnian Air diukur dengan TDS ( Total Disolves Solid) dengan besaran Part Per Million ( P.P.M.). Air dengan kandungan partikel – partikel tinggi memiliki p.p.m. tinggi WHO mensyaratkan bahwa air layak minum harus memiliki TDS dibawah 40 ppm.Kita akan sangat terkejut mengetes air minum kita yang berasal dari air PAM dan sumur yang dimasak bahkan ditemukan merk- merk air kemasan yang memiliki TDS diatas 40 ppm.

Apabila kita mengetes air menggunakan alat elextrolisa yang meniru proses pemisahan air dan endapan dalam tubuh manusia, kita akan lebih terkejut lagi endapan kasat mata yang terjadi dalam gelas percobaan.Percobaan pemisahan air dan endapan terjadi di ginjal, maka bisa kita mengerti mengapa begitu banyak penderita gagal ginjal saat ini.aan semakin ruwet  

Latar Belakang Air merupakan kebutuhan esensial bagi umat manusia. Di dunia, 1,4 juta anak meninggal karena berbagai penyakit yang disebabkan kurang bersihnya air yang digunakan. Di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek dan Bandung, sekitar 48% air tanah terkontaminasi bakteri coliform.

Tanpa penanganan yang tepat, bahkan setelah direbus, sumber air tersebut seringkali masih belum aman sepenuhnya dari kuman untuk diminum. Mengacu kepada misi utama Unilever, dengan penekanan terhadap sustainability, masa depan yang lebih baik dan mengurangi dampak lingkungan, maka Pureit menjadi jawaban atas misi tersebut.

Dengan teknologi canggih, Pureit layak dipilih sebagai salah satu alternatif untuk menghasilkan air minum tanpa menggunakan gas dan listrik. Selain praktis dan higienis, Pureit juga ekonomis.

Proses kerja pemurnian air dibagi ke dalam 4 tahap: Tahap 1: Saringan Serat Mikro – menghilangkan semua kotoran yang terlihat Tahap 2: Filter Karbon Aktif – menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya Tahap 3: Prosesor Pembunuh Kuman – menghilangkan bakteri dan virus berbahaya dalam air Tahap 4: Penjernih – menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, dengan rasa yang alami Komponen 2-3-4, dalam satu rangkaian disebut Germkill Kit, yang harus diganti setelah memurnikan 1500 liter air. Ingat: Air yang dimasukkan ke dalam Pureit adalah air yang biasa Anda rebus untuk diminum.

Keunggulan Pureit Sangat praktis. Hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum. Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa. Biaya per liter pemurnian air hanya Rp100, jauh di bawah harga air galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan air rebus (Rp107/liter). Air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites. Pureit memiliki indikator yang dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu mengganti Germkill Kit (mekanisme penghentian otomatis). Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber.

Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Dari manakah asal khlorin? Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut.

Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga. Pembuangan Air Kolam Renang.

Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya.

Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita? Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya.

Lewat udara. Ketika mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.
Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.

Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air? Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan disinfeksi pada air minum.

Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh. Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.

Lalu bagaimana dengan Air Mineral kemasan? Seharusnya pabrik dari pembuat air mineral kemasan mengikuti standar yang ditetapkan tentang batas aman penggunaan klorin. Untuk lebih jauhnya mungkin anda harus bertanya pada pabrik pembuatnya.. apalagi kalo katanya Dari Mata Air Pegunungan.

Anilisa di atas cukup menjadi perbandingan warna air PDAM Tirta Sakti yang di salurkan ke tiap-tiap konsumen, dengan melihat warna saja sudah menghawatirkan, akhir-akhir ini semenjak jabatan sasli rais menjabat Dirut PDAM Tirta Sakti belum pernah tercium pada bak penampungan pam/ledeng bau kaporit. 

Itu salah satu nya lagi ke-kwatiran kita tentang steril atau tidaknya, air di konsumsi masyarakat kota sungai penuh dan kabupaten kerinci. yang menjadi tanda tanya tanya bahan apa yang di gunakan PDAM Tirta Sakti sebagai bahan penjernih dan pengilang bakteri pada produk mereka, jangan jangan lansung bahan baku dengan penjernihan seada nya, lalu lansung di salurkan, akan kita awasi mereka nantinya “ ungkap direktur eksekutif LSM Gerakan Eskort Reintegrasi Aparatur Dan Masyarakat (redaksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar